8.2 ENCODER
- Mengetahui dan memahami penggunaan Encoders
- Mampu membuat rangkaian dari materi yang diberikan
2. Alat dan Bahan[Kembali]
Alat
1. Power Supply DC
Generator DC atau generator arus searah (DC) adalah salah satu jenis mesin listrik, dan fungsi utama mesin generator DC adalah mengubah energi mekanik menjadi listrik DC (arus searah). Proses perubahan energi menggunakan prinsip gaya gerak listrik yang diinduksi secara energi. tegangan yang digunakan adalah 0-5v
Bahan
2. 1 buah resistor 2 kohm
3. 1 buah resistor 50 ohm
4. 1 buah resistor 8 kohm
5. 1 buah resistor 10 Kohm
2.Lampu Led
sebagai indikator
3. Gerbang OR
3.Dasar Teori [Kembali]
Kode Warna Resistor
1. Resistor dengan 4 cincin kode warna
Maka cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 3 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warnake 4 menunjukan nilai toleransi resistor.
2. Resistor dengan 5 cincin kode warna
Maka cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 4 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warna ke 5 menunjukan nilai toleransi resistor.
3. Resistor dengan 6 cincin warna
Resistor dengan 6 cicin warna pada prinsipnya sama dengan resistor dengan 5 cincin warna dalam menentukan nilai resistansinya. Cincin ke 6 menentukan coefisien temperatur yaitu temperatur maksimum yang diijinkan untuk resistor tersebut
Kode Huruf Resistor
Kode Huruf Untuk Nilai Resistansi :
- R, berarti x1 (Ohm)
- K, berarti x1000 (KOhm)
- M, berarti x 1000000 (MOhm)
Kode Huruf Untuk Nilai Toleransi :
- F, untuk toleransi 1%
- G, untuk toleransi 2%
- J, untuk toleransi 5%
- K, untuk toleransi 10%
- M, untuk toleransi 20%
2. Lampu LED
Lampu LED ini merupakan jenis Lampu yang paling hemat pemakaian energinya. Lampu ini konstruksinya kecil sehingga dapat diterapkan dalam berbagai aplikasi. Disamping itu, warna yang dihasilkan berwarna-warni sehingga nampak indah. Jenis-jenis Lampu memang sangat menguntungkan bagi kehidupan kita. Dengan mempergunakan jenis Lampu yang sesuai, maka dekorasi rumah kita dapat menjadi indah. Lampu ini merupakan sirkuit semikonduktor yang memancarkan cahaya ketika dialiri listrik. Sifatnya berbeda dengan filamen yang harus dipijarkan (dibakar) atau lampu TL yang merupakan pijaran partikel. Lampu LED memancarkan cahaya lewat aliran listrik yang relatif tidak menghasilkan banyak panas. Karena itu Lampu LED terasa dingin dipakai karena tidak menambah panas ruangan seperti lampu pijar. Lampu LEDjuga memiliki warna sinar yang beragam, yaitu putih, kuning, dan warna-warna lainnya.
Tabel Kebenaran Gerbang OR
Tabel kebenaran pada tabel diatas menggambarkan fungsi OR inklusi. Gerbang OR memilki keluaran (ouput) bernilai RENDAH bila semua masukan (input) adalah bernilai RENDAH. Kolom keluaran pada tabel memperlihatkan bahwa hanya baris 1 pada tabel kebenaran OR yang menimbulkan keluaran 0, sedangkan semua baris lain menimbulkan keluaran 1.
Perhatikan diagram logika diatas, dimana masukan A dan B di-OR-kan untuk menghasilkan suatu keluaran Y. Ekspresi Boolean hasil rekayasa untuk fungsi OR dapat dilihat pada gambar dibawah
Penjelasan Gerbang OR Menggunakan Dioda
Penjelasan Gerbang OR menggunakan Transistor
Gerbang OR juga dapat digambarkan dengan menggunakan transistor yang mana akan dapat berlaku dengan kondisi bila transistor 1 (T1) konduktor (bekerja) atau pada A dapat terhubung ke sumber tegangan E maka akan menghasilkan keadaan logik 1 dan T2 tidak terhubung/terkonduk atau pada B dihubungkan ke ground maka dapat kita nyatakan pada keadaan logik 0, maka terjadi tegangan pada tahanan RL atai Q = 1. Oleh karena itu maka berlaku persamaan pada outputnya berupa Q = A + B
4. Gerbang NOT
Berbeda dengan gerbang logika lainnya, gerbang not hanya memiliki satu input dan satu output. Gerbang NOT sering juga disebut sebagai rangkaian inventer (pembalik). Tugas rangkaian NOT (pembalik) ialah memberikan suatu keluaran yang tidak sama dengan masukan. Simbol logika untuk pembalik (inverter, rangkaian NOT) diperlihatkan pada gambar berikut.
Penjelasan Gerbang NOT Dengan Menggunakan Saklar
Penjelasan Gerbang NOT Dengan Menggunakan Transistor
Pada gambar dapa dijelaskan bahwa jika A diberi tegangan (keadaan logik 0), maka arus mengalir dari Vcc melalui ground sehingg tegangan output Q kecil sekali (keadaan logik 0). Artinya jika A=1 maka Q = NOT A = 0
Rangkaian encoder diatas merupakan implementasi dari tabel kebenaran diatas dan persamaan logika encoder Desimal ke BCD. jalur input X0 tidak dihubung ke rangkaian karena alasan efisiensi komponen, hal ini karena apabil input X0 ditekan maka tidak akan mengubah nilai output yaitu output tetap bernilai BCD 0 (0000). Rangkaian encoder diatas hanya akan bekerja dengan baik apabila hanya 1 jalur input saja yang mendapat input, hal ini karena rangkaian encoder diatas bukan didesain sebagai priority encoder.
2. perhatikan datasheet pada setiap komponen rangkain
3. rangkailah komponen-komponen yang ada sesuai dengan datasheet
4. pastikan rangkaian berjalan dengan kondisi yang diinginkan
Multiplexer 16-ke-1 dapat dibangun dari dua multiplekser 8-ke-1 yang memiliki input ENABLE. Input ENABLE diambil sebagai variabel seleksi keempat yang menempati posisi MSB. . KetikaS3 dalam status logika '0', multiplexer atas diaktifkan dan multiplexer bawah dinonaktifkan. Jika kita mengingat tabel kebenaran dari fungsi Boolean empat variabel, S3 akan menjadi '0' untuk delapan entri pertama dan '1' untuk delapan entri yang tersisa. Oleh karena itu, ketikaS3 = 0 output akhir akan menjadi salah satu input dari D0 ke D7, tergantung pada status logika S2, S1 dan S0. Demikian pula, ketika S3 = 1 output akhir akan menjadi salah satu input dariD8 ke D15, sekali lagi tergantung pada status logika S2 , S1 dan S0. Oleh karena itu sirkuit mengimplementasikan tabel kebenaran dari multiplekser 16-ke-1.
Rangkaian 8.15
Rangkaian 8.15 menunjukkan implementasi perangkat keras dari encoder oktal-ke-biner yang dijelaskan oleh tabel kebenaran dibawah ini.Rangkaian 8.16
16 menunjukkan simbol logika dan tabel kebenaran dari desimal 10 baris ke encoder BCD empat baris yang menyediakan pengkodean prioritas untuk digit urutan lebih tinggi, dengan digit 9 memiliki prioritas tertinggi. Dalam tabel fungsional yang ditampilkan, baris input dengan prioritas tertinggi memiliki LOW di atasnya dikodekan terlepas dari status logika baris input lainnya.
1. Sirkuit encoder prioritas delapan baris ke tiga baris denganD0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 dan D7 sebagai baris input data. bit output adalah A (MSB), B dan C (LSB). Bit data dengan urutan lebih tinggi telah ditetapkan prioritas yang lebih tinggi, dengan D7 memiliki prioritas tertinggi. Jika input dan output data aktif ketika LOW, tentukan status logika bit output untuk status logika input data berikut:
(a) Seluruh inputan dalam keadaan logika ‘0’
(b) D1 dan D4 berlogika ‘1’ dan D5 serta D7 berlogika ‘0’
(c) D7 berlogika ‘0’. Logika pada inputan yang lainnya tidak diketahui
Penyelesaian
(a) Karena semua input dalam keadaan logika '0', itu menyiratkan bahwa semua input aktif. KarenaD7 memiliki prioritas tertinggi dan semua input dan output aktif saat LOW, bit output adalahA =0,B=0 dan c=0
(b) InputD5 ke D7 adalah yang aktif. di antaranya,D7 memiliki prioritas tertinggi. Karenanya keluaran A = 0, B = 0, dan C = 0
(c) D7 aktif. Karena D7 memiliki prioritas tertinggi, itu akan dikodekan terlepas dari status logika input lainnya. Karenanya keluaran A = 0, B = 0, dan C = 0
2. Rancang encoder prioritas empat baris ke dua baris dengan input dan output TINGGI aktif, dengan prioritas yang ditetapkan ke baris input data urutan lebih tinggi.
Penyelesaian
Tabel kebenaran untuk encoder prioritas seperti itu diberikan dalam Tabel 8.10, denganD0, D1, D2 dan D3 sebagai input data dan X and Y sebagai output. Penyelesaian X dan Y ditunjukkan pada persamaan
Download Rangkaian 2
Download Rangkaian 3
Download Rangkaian 4
Download datasheet OR
Download datasheet AND
Download datasheet NOT
Download Datasheet resistor
Download Datasheet 1n4001
Download Datasheet 74LS147
Download Datasheet 74151
Download Datasheet LED
Download HTML
Tidak ada komentar:
Posting Komentar